JAKARTA - Kendati pasar saham diproyeksikan melemah, nilai tukar rupiah diperkirakan sebaliknya. Rupiah nampaknya masih bisa menguat karena capital inflow yang ada.
Menurut Kepala Ekonom BNI Tony Prasetiantono, kasus fraud Goldmand Sachs di Amerika Serikat (AS) nampaknya akan memberikan tekanan kepada USD. Imbasnya, rupiah akan menjadi positif.
"Kasus Goldmand Sachs mestinya justru akan memperlemah USD. Indonesia yg tidak memiliki basis pasar modal seperti di AS yang banyak bermain derivatif, masih mendapat kepercayaan dari investor global," jelas Tony ketika dihubungi, di Jakarta, Selasa (20/4/2010).
Selain itu, secara teknis ia melihat potensi rupiah untuk menguat sangat besar. Karena, katanya nilai rupiah masih murah sekarang ini.
"Kurs rupiah juga masih berada di bawah potensinya menyentuh Rp9.000. Karena itu saya pikir masih ada sedikit ruang bagi Rp untuk menguat sampai Rp 9.020," tukas dia.
Sebelumnya, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Senin (19/4/2010), kurs tengah rupiah melemah di Rp9.046 per USD. Pada perdagangan pagi tadi, rupiah berada di level Rp9.042 per USD. Sementara menurut yahoofinance, rupiah berada di posisi Rp9.045 per USD, di mana kisaran perdagangan harian rupiah berada di kisaran Rp9.091- Rp9.001 per USD.(css)
http://economy.okezone.com/read/2010/04/20/278/324347/capital-inflow-kian-deras-rupiah-diproyeksikan-menguat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar