Senin, 19 April 2010

Rupiah Jauhi 9.000

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (19/4/2010) sore makin terpuruk menjauhi level 9.000, karena pasar terus melepas rupiah sehingga kemerosotannya makin melebar.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Senin mengatakan, aksi lepas rupiah oleh pelaku pasar makin kuat, karena tingginya kemerosotan saham-saham di bursa Wall Street.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turun menjadi Rp 9.040-Rp 9.050 per dollar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.005-Rp 9.015 atau turun 35 poin sedangkan sesi pagi hanya 18 poin.

Namun menuurut Kostaman Thayib, koreksi harga terhadap rupiah tidak berlangsung lama, karena aliran dana asing yang masuk ke pasar domestik masih terus mengalir. "Kami optimis rupiah masih berpeluang untuk menguat lagi dan kembali mendekati angka Rp 9.000 per dollar AS," ucapnya.

Rupiah, lanjut dia saat ini sangat tertekan dengan masuknya Bank Indonesia (BI) ke pasar ditambah pula oleh memburuknya saham-saham di Amerika Serikat. "Kami optimis pasar akan kembali positif, meski di Wall Street ada kasus Goldman Sachs yang diduga melakukan penipuan," ucapnya.

Menurut dia, rupiah memang berpeluang untuk naik lagi, namun Bank Indonesia mempunyai kepentingan sendiri untuk mendorong pendapatan devisa meningkat. "Selain itu, para eksportir juga khawatir kenaikan rupiah yang berlanjut menimbulkan kesulitan untuk menetapkan tarif produk jualnya di pasar ekspor," katanya.

Rupiah, lanjut dia agar tidak menimbulkan kesulitan bagi eksportir maupun importir, maka diperkirakan posisinya yang ideal berada di level antara Rp 9.200 sampai Rp 9.500 per dollar AS.

"Karena pada posisi tersebut, maka eksportir maupun importir akan dapat melakukan kegiatan usaha dengan baik," ucapnya.

BI, menurut dia kemungkinan masih akan berada di pasar, karena khawatir rupiah masih berpeluang untuk naik kembali seiring dengan aliran dana asing yang masuk ke pasar domestik.

"Apalagi para investor asing dari Thailand berusaha mengalihkan dananya ke pasar Indonesia, karena di Thailand terjadi aksi huru hara yang mendorong mereka ingin mengalihkan dananya ke pasar domestik untuk menjaga dananya agar lebih aman," ucapnya.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/04/19/15581555/Rupiah.Jauhi.9.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar