JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Senin sore, ditransaksikan pada kisaran 9.010/9.020 per dollar AS, menguat 10 poin dari posisi penutupan akhir pekan lalu 9.020/9.030 per dollar AS.
"Apresiasi pasar terhadap rupiah tetap positif, meski kenaikannya pada sore ini dalam kisaran sempit," kata pengamat pasar uang Farial Anwar.
"Kami memperkirakan rupiah akan kembali menguat, karena faktor positif masih ada, karena aliran dana asing yang masuk terus terjadi, " katanya.
Rupiah, menurut masih berpeluang untuk naik di bawah angka 9.000 per dollar AS. "Saya kira pada esok hari rupiah akan kembali menguat di bawah angka 9.000 per dollar AS," ucapnya.
Menurutnya, rally saham-saham AS yang mengimbas bursa regional dan melemahnya dollar AS di pasar regional merupakan faktor yang mendorong rupiah menguat.
Indonesia, menurut dia, masih merupakan pasar yang potensial untuk menempatkan dananya di pasar uang maupun di pasar modal. Karena itu, rupiah diperkirakan akan dapat mencapai angka 8.300 per dollar AS dalam pergerakannya ke depan.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartardi A Sarwono mengatakan rendahnya infalsi di awal tahun ini juga dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar rupiah. "Penguatan nilai tukar rupiah membantu menahan laju inflasi, terutama yang disebabkan oleh inflasi barang-barang impor," katanya
Menurut dia, penguatan rupiah ini lebih disebabkan kondisi makro ekonomi yang bagus dan ditunjang pemulihan ekonomi global yang masih lambat sehingga mendorong modal masuk masih besar.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/04/12/16425867/Rupiah.Sore.Menguat.ke.9.010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar