Kamis, 08 April 2010

Ikuti IHSG, Rupiah Diproyeksikan Terkoreksi

JAKARTA - Tren pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) akibat profit taking nampaknya mendorong terjadinya pelemahan rupiah kembali pada akhir pekan ini.

"Saya semakin tidak yakin rupiah akan dapat menguat menembus level Rp9.000," kata Ketua Currency Management Board Farial Anwar kepada okezone di Jakarta, Jumat (9/4/2010).

Menurutnya, rupiah tidak akan bergerak dengan volatilitas yang tinggi. Dimana, Farial mengatakan rupiah akan berada pada kisaran Rp9.030-9.080 per USD. "Level Rp9.050 merupakan level yang bagus bagi Bank Indoensia (BI), eksportir, serta spekulan," imbuhnya.

Walau pasar saham tengah dilanda profit taking, dia menjelaskan tidak serta merta terjadi capital outflow. Umumnya investor tersebut masih bertahan di Indonesia, dan mengalihkan portofolionya untuk sementara ke SBI atau SUN. "Mereka menunggu waktu yang tepat untuk masuk lagi ke pasar," katanya.

Sementara itu, dolar AS juga memang tengah dalam tre menguat. Hal ini terutama karena pengaruh krisis Yunani. "Tapi saya melihat USD ini belum akan mengalami penguatan yang significan," tukasnya.

Sebelumnya, berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia (BI), Kamis (8/4/2010) rupiah berada pada level Rp9.064 per USD atau naik jika dibandingkan dengan sebelumnya yang sebesar Rp9.037 per USD. Sementara itu, berdasarkan data yahoofinance, rupiah berada di level Rp9.070 per USD, dengan kisaran perdagangan harian Rp9.030- Rp9.080.(css)
sumber:http://economy.okezone.com/read/2010/04/09/278/320786/ikuti-ihsg-rupiah-diproyeksikan-terkoreksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar